Teori-teori Cahaya

Teori-teori Cahaya
Teori-teori cahaya telah berkembang sejak zaman dahulu. Telah banyak orang yang mengadakan peneltian tentang cahaya. Bahkan tidak hanya 1,2, atau 3 orang saja. Tetapi, orang dari berbagai negara berlomba-lomba pun meneliti tentang cahaya yang masih menjadi perdebatan hingga sekarang. Langsung saja kita simak beberapa teori-teori tentang cahaya yang disampaikan oleh ilmuwan-ilmuwan di dunia.

  1. Teori Impuls Cahaya.
    Teori Impuls Cahaya diajukan oleh seorang filosof, ahli sains dan matematikawan asal Perancis yang bernama Rene Descartes (1596-1650).  Descartes mengajukan teori cahaya dalam tulisannya tentang optik pada tahun 1637 dan menyatakan bahwa "cahaya merupakan suatu impuls (gangguan) yang merambat dengan cepat dari suatu tempat ke tempat yang lain." Beserta semua penjelasannya, maka teori impuls cahaya dari Rene Descartes ini mampu menjelaskan hukum Snellius (akan dibahas di lain waktu).
  2. Teori Korpuskuler
    Teori korpuskuler diajukan oleh ahli fisika dan matematikawan Inggris Sir Isaac Newton (1642-1727). Dalam teorinya, Isaac Newton menyatakan bahwa sumber-sumber cahaya memancarkan elemen-elemen sangat halus yang mengenai mata kita sehingga memberikan kesan cahaya. Bagian-bagian yang sangat halus tersebut, menurut Newton, adalah partikel-partikel cahaya yang dipancarkan ke segala arah. Teori Korpuskuler Newton juga menyatakan bahwa laju cahaya semakin cepat ketika memasuki medium yang lebih rapat. Hal ini karena mendapatkan tarikan gravitasi yang lebih besar. Teori Korpuskuler ini dapat menjelaskan tentang pemantulan cahayam tetapi kemudian teori ini bertentangan dengan teori cahaya yang diajukan oleh Huygens.
  3. Teori Gelombang
    Teori Gelombang diajukan oleh seorang ahli astronomi, matematikawan, dan ahli fisika Belanda Christian Huygens (1629-1605). Menurut Huygens didalam sumber cahaya terdapat sesuatu yang bergetar dan getaran tersebut merambat ke mata kita sebagai gelombang. Karena cahaya dapat merambat dalam ruang hampa, maka, menurut Huygens, medium untuk gelombang cahaya bukan udara. 
  4. Teori Gelombang Elektromagnetik
    Teori gelombang elektromagnetik diajukan oleh seorang ahli fisika Inggris, James Clerk Maxwell (1831-1879). Berdasarkan gagasan Faraday tentang hubungan listrik dan magnet, maka Maxwell menyatakan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang tidak memerlukan medium untuk merambat. Maxwell berhasil menunjukkan bahwa cahaya tampak merupakan bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik dan dia juga berhasil memprediksi kelajuan cahaya dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

    Dengan
    c = Laju cahaya (gelombang elektromagnetik)
    Mu0 (simbol kiri) = Permeabilitas vakum
    Epsilon0 (simbol kanan) = Permitivitas vakum
  5. Teori Kuantum
    Pelopor teori Kuantum aladah Max Planck dan Albert Einstein. Teori ini menyatakan bahwa cahaya dapat berperilaku sebagai sebuah gelombang maupun partikel, hal ini berdasarkan gagasan Max Planck bahwa cahaya terdiri dari peket-paket energi yang disebut foton. Berdasarkan teori kuantum, maka pada tahun 1905 Albert Einstein (1875-1955) berhasil menjelaskan peristiwa efek foto listrik.
Artikel diatas hanya sekilas gambaran mengenai teori-teori mengenai cahaya yang sebenarnya masih banyak penggagas-penggagas lain yang insyaallah akan dibahas dalam postingan berikutnya. Terimakasih.

TAMU